Juma’t Kliwon (11/02) benar-benar menjadi hari na’as bagi Revelino Imbiri, Sigit Syahrial Pane dan Eduard Tjong. Nama yang disebut terakhir agaknya diluar ekspektasi pecinta Persiba, khususnya Paserbumi. Dalam artikel di web sebelumnya, opsi pe-non aktifan pelatih utama tak pernah disinggung. Di berbagai media massa-pun, hanya ada wacana pencoretan 3 pemain.
Menurut wakil manajer bidang kepelatihan, Briyanto AS, kedua pemain tersebut mendapat ‘Rapor Merah’ dari jajaran pengurus dan pelatih. “Kami mencoret Sigit dan Revelino karena minimnya kontribusi serta kalah bersaing dengan pemain tengah lainnya, ” jelas mantan staf khusus Bupati Bantul di era Idham Samawi itu.
Mengenai Bruno Casmir, pihaknya masih menunggu hasil Diagnosa dari Dokter Ortopedi ( spesialis tulang) terkemuka di Yogyakarta. “Kemungkinan hari Senin (14/02) baru dapat kita putuskan, ” sambungnya. Tak ada lagi penambahan pemain tengah, meski Sigit dan Revelino hengkang, menyusul masuknya kembali Slamet Nurcahyo setelah sempat hengkang kePersibo. Dan ditegaskan sendiri oleh Briyanto yang menilai stok gelandang saat ini sudah cukup kompetitif. Menurut salah seorang teman dekat Revelino, eks pemain Persiram tersebut akan mencoba peruntungan ke PSIM, sedangkan Sigit Syahrial Pane merapat ke PSS. Kans Sigit berkostum PSS tampaknya terbuka, apalagi pelatih tim Super Elja, M Basri juga asli Makassar.
"EDU AKAN TEMUI IDHAM SAMAWI"
Rupa-rupanya, sanksi Komdis PSSI terhadap Eduard Tjong, mendapat catatan khusus meski hasil memori banding belum turun. Seperti ditegaskan wakil manajer bidang operasional, Bagus Nur Edi Wijaya, Jum'at malam di mess, Manajemen resmi men-nonaktifkan Eduard Tjong sebagai pelatih utama Persiba. “Memang sedikit dilematis, tetapi kami memutuskan hal itu demi tim Persiba dan karir Edu sendiri, ” ungkap Bagus. Rentang waktu putaran ll serta babak 8 Besar yang tak sampai 6 Bulan kedepan, agaknya menjadi alasan kuat memberhentikan pelatih yang sukses membawa Persiba Bantul sebagai tim paling produktif di Kompetisi Liga Ti- Phone putaran l. Walau mengejutkan, Edu menanggapinya dengan santai. “Aku pikir juga nunggu hasil banding kemarin, tapi gak apa-apa. Sudah menjadi resiko seorang pelatih, aku profesional saja,” ungkap Edu pada admin Sabtu (12/02). “Tapi aku akan ketemu pak Idham sekalian pamit tanggal 17 Februari besok. Aku kesini secara baik-baik, jadi pergi pun juga harus baik-baik, ” tandas Edu. Menanggapi keluarnya Edu, sang Kapten Wahyu Wijiastanto juga agak kaget. “Rasanya gimana yaa, soalnya kami sudah hampir 2 Tahun bersama Edu. Tapi karena sudah diputuskan, ya kami juga harus terima dan tetap fokus pada target Manajemen,” ujar Tanto. Apapun itu, sebagai suporter, hanya bisa berharap semua membawa kebaikan bagi tim.