Partai pembuka putaran ll Liga Ti-Phone Grup lll antara Persebaya Surabaya kontra Persiba Bantul, terancam batal digelar. Informasi yang diperoleh dari kubu tuan rumah menyatakan, kondisi keamanan kota Surabaya dinilai rawan menggelar laga tersebut. Maraknya aksi demo Anti Nurdin Halid yang berbuntut aksi penyegelan kantor PSSI Pengprov Jatim, membuat tim Persebaya DU berpikir ulang. Meski tidak ada ancaman langsung pada Kuncoro dkk, bukan tidak mungkin pihak Kepolisian membatalkan mendadak. Tetapi hingga artikel ini dimuat, Kamis (24/02) belum ada surat pembatalan pertandingan. Sebenarnya, ada Benang Merah dari kegamangan tim Bajul Ijo, dan kondisi finansial menjadi faktor utamanya. Tidak turunnya dana APBD pada tim bentukan Wisnu Wardhana, membuat pemain Persebaya belum menerima gaji selama 4 Bulan. Sebelumnya, Persebaya DU dianggarkan dana Hibah 6 M, hanya saja DPRD kota Surabaya menolak mengucurkan. Sungguh mengenaskan, namun faktanya memang demikian.
≡WAHYU WIJIASTANTO DKK SIAP TEMPUR≡
Sementara tim pujaan Paserbumi, Persiba Bantul, Rabu (23/02) malam tiba di Surabaya. Berkekuatan 19 pemain, termasuk Bruno Casmir, seluruh rombongan tiba dengan selamat. Schedule Wahyu Wijiastanto dkk juga tidak berubah. Pagi tadi sekitar jam 09.00 Wib, punggawa Laskar Sultan Agung telah mencoba rumput Stadion Gelora 10 November. ''Mencoba lapangan sudah, LO ada, Panpel juga ada, hanya undangan Tehcnical Meeting yang belum kita terima,'' ungkap Wikan Werdho Kisworo. Soal target pertandingan nanti, Wakil manajer bidang operasional, Bagus Nur Edi Wijaya, menyatakan hanya ingin mencuri poin. ''Target tetap bisa membawa poin, tapi kita akan maksimalkan untuk menang. Tidak masalah bila menang WO sekalipun,'' terang Bagus. Sedang Sajuri Syahid, pelatih Persiba, juga tidak mau berpikir panjang mengenai nasib calon lawannya. ''Tugas saya menyiapkan tim untuk pertandingan besok. Bagaimana strateginya maupun formasinya. Pokoknya anak-anak harus fokus,'' tegasnya.