Semangat akan Epik Serangan Umum 1 Maret 1949 dengan 6 jam menduduki kota Jogja, tampaknya menular ke seluruh punggawa Persiba Bantul. Tak perlu waktu 6 jam, namun 90 menit sudah cukup membuat sejarah di Gorontalo. Ezequiel Gonzales dkk, sukses menahan Persigo Gorontalo 0-0 di Stadion 23 Januari, Selasa (1/03). 1 poin yang pantas di-apresiasi khusus, mengingat materi pemain sore tadi tidak berintikan pemain core atau inti. Belum lagi ‘teror’ mental seusai Tehcnikal Meeting Senin malam, hingga selesai pertandingan. Tambahan 1 angka dari rangkaian tour maut diawal putaran kedua, Liga Ti-Phone 2010-2011, membuat The Reds Persiba tetap bercokol di posisi runner-up.
Sajuri perkuat lini tengah Persiba
Kruisialnya peran gelandang dalam setiap partai away, khususnya melawan tim yang dianggap kuat, disadari betul oleh Sajuri Syahid. Dan hal itu sudah dijelaskan pada artikel kemarin, dimana lini tengah adalah kunci utama laga lawan Persigo. Nopendi serta M Ansyori yang Notabene bek sayap, sore tadi ‘area kerjanya ’ sedikit dimajukan. Keduanya membantu Andro Levandy, Busari dan Xyz Roeroe, untuk meredam serangan tuan rumah. Ezzequiel sendiri juga tidak terlalu banyak naik, tapi malah menyuplai bola ke Ugiek Sugiyanto. Hasilnya, selama 45 menit pertama, Marwan Muhammad dkk tak bisa menembus ke area penalti Persiba. 1 Kartu Kuning diterima Ugiek di menit 37, akibat membalas pelanggaran pemain tuan rumah yang dibiarkan Wasit. Skor kaca mata menutup babak pertama.
Bruno, Andro dan Roeroe tampil taktis
Anak asuh M Khaidir di babak kedua makin bermain offensif. Persiba sendiri tetap mempertahankan Contra Strategi dan tidak terpancing bermain keras. Duet lini tengah, Andro Levandy bersama Xyz Roeroe, tampil taktis dalam merusak serangan Persigo. Dibelakang, meskipun Bruno Casmir harus sering berteriak, hasilnya juga efektif. Setidaknya tak membuat kesalahan elementer. Peluang tim berjuluk Laskar Lahilote datang dimenit 61. Sebuah Free Kick 1 meter didepan area penalti Persiba, berhasil digagalkan kiper WTN. Tak kunjung mencetak gol, tensi pemain Persigo mulai menaik. Dimenit 78, Slamet Widodo yang terjatuh dalam perebutan bola di udara dengan penyerang Yudi M, tidak dianggap sebagai pelanggaran oleh Wasit Adi Prayitno. Pengadil asal Kendal itu nyaris terkena pukulan oleh pemain Persigo. Masuknya Anwarudin, Johan Manaji serta SNC yang menggantikan M Ansyori, Busari serta Ugiek, tak merubah papan skor 0-0 hingga bubaran.
Tim Persiba terpaksa di Evakuasi
Hasil seri ternyata tidak diterima beberapa pendukung fanatik tuan rumah maupun oknum Ofisial-nya. Begitu Wasit meniup peluit panjang akhir pertandingan, tiba-tiba sebagian pendukung Persigo langsung memasuki lapangan dan memukul wasit beserta hakim garis. Beruntung petugas kepolisian langsung bertindak cepat mengamankan wasit dari lemparan penonton. Namun aksi mereka kemudian dialihkan kepada pemain dan ofisial Persiba Bantul. Penonton melempari mereka dengan batu dan memukul salah seorang ofisial dari Persiba Bantul. Karena situasi tersebut, para pemain tidak bisa keluar stadion. Mereka terkurung hingga 30 menit lamanya. Menurut imformasi Wikan Werdho Kisworo, rombongan tim Persiba terpaksa berlindung ke Polres Limboto Gorontalo. Tidak hanya itu, puluhan fans Persigo menunggu di depan Hotel tempat dimana pemain Persiba menginap. Yang pasti, hingga tadi malam tidak ada pemain atau ofisial yang terluka.