BANTUL (KR)- Manajer Persiba Bantul, Drs HM Idham Samawi berpendapat, jika peserta kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) mendatang diikuti 24 tim, tidak ideal. Karena konsekuensinya jumlah pertandingan semakin banyak dan pembiayaan semakin besar.
“Idealnya peserta kompetisi itu 20 tim. Kalau 24 tim jelas tidak ideal karena harus menjalani pertandingan sebanyak 46 kali dan itu sangat melelahkan,” kata Idham saat dihubungi KR, Kamis (29/9), kemarin.
Dengan banyaknya peserta kompetisi, biaya untuk pembelian pemain bertambah, karena dibutuhkan rotasi pemain. Selain itu pertandingan away semakin banyak, sehingga dibutuhkan anggaran yang banyak.
“Kami tidak mungkin hanya menggunakan 23 pemain, paling tidak 26 pemain. Karena harus dilakukan rotasi. Kalau tidak dirotasi, kasihan pemainnya,” paparnya.
Namun Idham mengaku, apa pun keputusan dari PSSI, Persiba siap mematuhi, meskipun ada beberapa konsekuensinya. “Kami akan ikuti semua keputusan dari PSSI,” tegas mantan orang nomor satu di Bantul ini.
Untuk anggaran, pihaknya akan mendiskusikan dulu dengan pihak konsorsium, karena konsorsium baru menyediakan Rp 14 miliar-Rp 15 miliar dalam satu kompetisi. Rencananya Idham mengajukan dua pilihan, penambahan anggaran atau efisiensi anggaran.
Wakil Manajer Bidang Operasional, Bagus Nur Edy Wijaya, saat ditanya tentang proses negosiasi dengan Rudi Widodo mengatakan, permintaan nilai kontrak Rudi cukup tinggi. Sehingga saat ini belum menemukan kesepakatan nilai kontrak.
Untuk menguji kekompakan dan kerja sama antarlini, rencananya sore ini, Persiba akan melakukan uji coba dengan klub lokal, Putra Potorono dan Star 83 di Stadion Sultan Agung.
Sementara itu merger PSS Sleman dengan Real Mataram bakal makin rumit karena mantan Bupati Sleman, Ibnu Subiyanto yang saat ini masih di Lapas Cebongan ketika bertemu dengan pengurus Real, Rabu (28/9), mengaku masih menjadi Ketua Umum PSS. Maka Real ingin menyelesaikan masalah merger itu tidak lagi dengan manajemen PSS, namun dengan Ketua Umum PSS.
Ini berbeda dengan pernyataan pengurus Pengcab Drs Kuntadi sebelumnya bahwa saat Muscab PSS sudah diserahkan ke Pemkab termasuk ketua umumnya. Sehingga Pemkab dibawah Pimpinan Bupati yang sekarang telah menyerahkan sepenuhnya masalah ini pada manajemen PSS. Maka siapa yang berhak menentukan masalah merger tersebut masih belum jelas.
Pihak Real ingin dengan ketua umum yaitu Ibnu Subiyanto, sementara manajemen PSS dibawah GM R Djoko Handoyo SH juga mempersilakan dengan Ibnu, namun dipastikan sulit untuk menyelesaikan masalah. Dalam kesempatan itu Ibnu juga mau mengundurkan diri demi PSS namun dengan mekanisme yang benar.
Ibnu juga merasa prihatin dengan prestasi PSS selama ini yang dalam 3 musim kompetisi hampir saja degradasi dari Divisi Utama.
Sedangkan seusai menggelar game antara tim seleksi magang melawan pemain lama plus hasil seleksi tertutup di Stadion Mandala Krida, kemarin sore, PSIM Yogya belum menyoret pemain. Asisten pelatih PSIM Maman Durachman menyatakan, pencoretan baru akan dilakukan setelah melakukan game hari kedua, sore ini di tempat sama.
Seleksi magang saat ini berjumlah 22 pemain. Untuk pemain lama dan hasil seleksi tertutup masih berjumlah 31 pemain. PSIM nantinya hanya akan merekrut 24 pemain, ditambah 6 pemain magang yang didaftarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar