Ambisi Persiba Bantul untuk Revans atas Persiku Kudus, terbalas sudah. 2 gol bidikan Ezequiel Gonzales serta Fortune Udo di paruh pertama, cukup mengobati luka, saat takluk 1-0 di putaran pertama. Kemenangan di Stadion Sultan Agung Bantul, Juma't (18/03) bermakna ganda. Selain memperpanjang rekor tidak pernah kalah di kandang, Fortune Udo makin memantabkan predikat Top Skor sementara Liga Ti-Phone, dengan 23 gol. Tambahan 3 angka sore tadi, setidaknya menipiskan margin poin dengan pemuncak Grup lll, Persidafon Dafonsoro.
poros Ezze-Udo kembali cetak gol
Ubahan Minor dari formasi 4-4-2 sore tadi hanyalah, diturunkannya Stopper lokal Slamet Widodo sejak kick off. Dan bek asli Payaman Lor, Imogiri, mampu menjawab kepercayaan yang diberikan Sajuri Syahid. Berduet bareng Kapten tim, Wahyu Wijiastanto, lini belakang Persiba tetap steril dari kebobolan. Tuan rumah seperti biasa, lansung mengambil inisiatif penyerangan. Ezequiel yang kembali berposisi sebagai otak serangan Persiba, dibantu SNC serta Busari, amat merepotkan bek Persiku Goerge Oyedepo cs. Sebelum gol pertama lahir, Fortune Udo setidaknya punya 2 peluang emas. Di menit 16, tendangan Cip-nya masih melambung, kemudian heading dari tendangan bebas SNC, hanya tipis disisi kanan tiang. Toh, akhirnya lini pertahanan Kudus jebol juga. Poros Ezze-Udo sekali lagi membuktikan kehandalannya. Di menit 29, Ezequiel Gonzales yang menerima sundulan Udo, langsung mencocor bola tanpa bisa ditepis Kiper Persiku. 5 menit berselang, dari sebuah fast break SNC melepas umpan kepada Udo. Lewat aksi Solo Run cepatnya, Udo menghujamkan tendangan keras dari luar kotak penalti, dan Buumm, kiper tim Macan Muria kembali tak berdaya. Skor 2-0 bertahan hingga jeda.
tak ada gol dibabak kedua
Prediksi bahwa Persiku lebih sulit ditaklukan ketimbang PSIR, terbukti selepas turun minum. Meski masih memegang kendali permainan, namun Alejandro Tobar (24) dkk, memberi perlawanan gigih. Arwin yang biasanya ngotot, sore tadi kalah lugas dari sang Kapten Wahyu Wijiastanto. Usaha menambah gol dilakukan Sajuri Syahid dengan memasukan Johan Manaji serta Seto Nurdiyantoro. Saking ketatnya pengawalan pada Fortune Udo, malah membuat Bomber asal Nigeria itu mendapat Kartu Kuning dari wasit Daryanto. Ia tak kuasa menahan emosi dari Goerge Oyedepo yang me-markingnya sepanjang laga. Walaupun mempunyai 6 tendangan penjuru, plus dukungan Paserbumi, gol tak kunjung datang. Effort Udo di akhir pertandingan, masih digagalkan bek Persiku. Hingga bubaran, papan skor tak berubah 2-0 untuk Persiba Bantul.
Sajuri syukuri kemenangan 2-0
Keberhasilan memetik poin penuh, disambut Sajuri dengan rasa Syukur dan puas. “Dibabak pertama, fisik anak- anak masih cukup fit, tapi dibabak kedua agak menurun. Inilah efek dari jadwal pertandingan yang padat sejak dari Surabaya, ” ucap Sajuri. “Support dari second line agak telat dibabak kedua, jadi kelihatan agak menurun. Tapi secara hasil saya puas, ” tukasnya. Sedang wakil Persiku, Hidayat W, menilai Persiba pantas menang sore tadi. “Pertandingannya menarik, sayang kami tidak mampu mencetak gol. Tapi memang tuan rumah bermain lebih baik dari kami. Apalagi kami kehilangan Moreno, jadi daya gedor tim kami berkurang, ” imbuh Hidayat. Saat istirahat pertandingan, ada pemandangan yang lain dari biasanya. SEKARBUMI atau wadah resmi suporter wanita Persiba, berulang tahun ke-5. Apa dan bagaimana kiprah Sekarbumi, akan kami ulas di secepatnya.
Kamis, 17 Maret 2011
Kekalahan 1-0 di Stadion Wergu Wetan Kudus (16/01) ternyata masih membekas. Bukan karena skornya, namun lebih pada perlakuan Wasit beserta asistennya. Banyak keputusan kontroversial yang membuat Persiba meradang saat bertandang ke Kudus. Tapi bukan Persiba bila terus ingin membalas dengan metode serupa. “Kami tidak berpikir kearah itu, toh kemarin saat Suhasan disini (Persiba vs PSIR), Kita tidak melakukan intimidasi atau apapun,” tegas Wikan Werdho Kisworo. Laga terakhir di era pelatih Eduard Tjong dengan bonus kekalahan inilah, yang coba dibalaskan oleh Suksesor Sajuri Syahid. Menengok rekor selalu menang tiap bermain di kandang, Paserbumi optimis, Wahyu Wijiastanto dkk bakal menggulung Persiku Kamis (18/03) besok.
Persiku lebih alot dari PSIR
Anak didik Lukas Tumbuan ini baru menggeliat di akhir putaran pertama, seiring masuknya beberapa muka baru. Sebutlah William Moreno (striker) serta Kukuh Andriono (eks PSS). Mereka juga punya ‘super sub’ pada diri Arif Fathkul. Penyerang lokal inilah yang membobol gawang WTN kala main di Kudus. Meskipun di klasemen sementara berada di bawah PSIR, Sajuri meyakini Tim asal Kota Kretek ini jauh lebih ulet ketimbang PSIR. Dari masukan ‘telik sandi’ saat kesebelasan Persiku melawan PSS, lini tengah yang dimotori Alejandro Tobar serta Bayu Andra, sanggup merepotkan gelandang PSS. Hanya saja, asisten pelatih Persiku, Widhoro Heriyanto, tetap menilai Persiba adalah tim kuat, baik tandang apalagi di kandang. “Kami sangat mewaspadai Fortune Udo dan Ezequiel Gonzales. 2 pemain utama kekuatan Persiba itu, harus kami matikan, meski pemain yang lain tak kalah bagus, ” terang Widhoro. Ditanya soal target pertandingan besok, Widhoro mengaku bisa mencuri poin saja sudah bagus.
Arwin bisa tampil
Setelah absen saat menghadapi PSIR, besar kemungkinan, Arwin kembali merumput. Hampir seminggu, Breaker yang mobile ini menderita sakit Hernia. Namun Kamis (17/03) mantan pemain PSM ini sudah berlatih. Ditambah masuknya Johan Manaji, sangat memudahkan Sajuri Syahid dalam menentukan formasi permainan. Dengan target menang, seperti biasa, pasukan Sultan Agung bakal menerapkan 4-4-2. Soal siapa yang akan diturunkan, Sajuri mengatakan ada satu-dua perubahan dari biasanya. Bila mengutip berita di tribun jogja Muhammad ‘Bagong’ Ansyori, bisa jadi yang dimaksud. Peningkatan stamina punggawa The Reds, juga telah dibenahi. Selama 2 hari, Fortune Udo cs digojlok di lapangan Pasutan. Diharapkan, ritme permainan khususnya dibabak kedua, tidak mengalami penurunan. Sajuri berharap baik Udo maupun Ugiek, lebih memaksimalkan peluang yang ada. “Persiku punya Oyedepo, bek asing ini punya fisik prima. Jadi Saya harap tidak menyiak-nyiakan peluang, ” pungkas Sajuri.
Persiku lebih alot dari PSIR
Anak didik Lukas Tumbuan ini baru menggeliat di akhir putaran pertama, seiring masuknya beberapa muka baru. Sebutlah William Moreno (striker) serta Kukuh Andriono (eks PSS). Mereka juga punya ‘super sub’ pada diri Arif Fathkul. Penyerang lokal inilah yang membobol gawang WTN kala main di Kudus. Meskipun di klasemen sementara berada di bawah PSIR, Sajuri meyakini Tim asal Kota Kretek ini jauh lebih ulet ketimbang PSIR. Dari masukan ‘telik sandi’ saat kesebelasan Persiku melawan PSS, lini tengah yang dimotori Alejandro Tobar serta Bayu Andra, sanggup merepotkan gelandang PSS. Hanya saja, asisten pelatih Persiku, Widhoro Heriyanto, tetap menilai Persiba adalah tim kuat, baik tandang apalagi di kandang. “Kami sangat mewaspadai Fortune Udo dan Ezequiel Gonzales. 2 pemain utama kekuatan Persiba itu, harus kami matikan, meski pemain yang lain tak kalah bagus, ” terang Widhoro. Ditanya soal target pertandingan besok, Widhoro mengaku bisa mencuri poin saja sudah bagus.
Arwin bisa tampil
Setelah absen saat menghadapi PSIR, besar kemungkinan, Arwin kembali merumput. Hampir seminggu, Breaker yang mobile ini menderita sakit Hernia. Namun Kamis (17/03) mantan pemain PSM ini sudah berlatih. Ditambah masuknya Johan Manaji, sangat memudahkan Sajuri Syahid dalam menentukan formasi permainan. Dengan target menang, seperti biasa, pasukan Sultan Agung bakal menerapkan 4-4-2. Soal siapa yang akan diturunkan, Sajuri mengatakan ada satu-dua perubahan dari biasanya. Bila mengutip berita di tribun jogja Muhammad ‘Bagong’ Ansyori, bisa jadi yang dimaksud. Peningkatan stamina punggawa The Reds, juga telah dibenahi. Selama 2 hari, Fortune Udo cs digojlok di lapangan Pasutan. Diharapkan, ritme permainan khususnya dibabak kedua, tidak mengalami penurunan. Sajuri berharap baik Udo maupun Ugiek, lebih memaksimalkan peluang yang ada. “Persiku punya Oyedepo, bek asing ini punya fisik prima. Jadi Saya harap tidak menyiak-nyiakan peluang, ” pungkas Sajuri.
Senin, 14 Maret 2011
PERSIBA HAJAR PSIR 4-0 TANPA BALAS
Tradisi menang dikandang kembali diperlihatkan tim idola Paserbumi, Persiba Bantul. Dalam partai lanjutan Liga Ti-Phone 2010-2011 putaran ll, 4 gol sukses dilesakan anak asuh Sajuri Syahid ke gawang PSIR Rembang. Meskipun menang cukup telak, performa Wahyu Wijiastanto dkk, terasa kurang menggigit di babak kedua. Untungnya, Rene Martinez cs juga tampil dibawah form, sehingga WTN tidak perlu ‘jatuh bangun’ mengamankan gawangnya. Donasi 3 angka dari Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (13/03), masih belum mampu menipiskan gap poin dengan Persidafon Dafonsoro. Diwaktu bersamaan, klub berjuluk ‘Gabus Sentani’ tersebut berhasil memenangi laga Derby Papua atas Perseru Serui 2-0.
3 gol dibabak pertama
Sejak kick off dimulai, Kuartet lini tengah Persiba yang dimotori Ezequiel Gonzales, tampil lebih dominan. Ditopang Choirul Anam sebagai Breaker serta sayatan SNC dan Busari, lapangan tengah jadi milik tuan rumah. Tim tamu yang menurunkan Victor Da Silva, tak bisa mengimbangi Kuartet tersebut. Choirul Anam sudah menebar ancaman di menit 5, namun Kiper Nanang Hermawan lebih cekatan dalam menghalau tendangan jarak jauh itu. Tekanan demi tekanan akhirnya berujung gol juga, dan aktornya Fortune Udo. Sebuah umpan terukur dari Ezze, bisa diselesaikan dengan kaki kanannya. 1-0 Persiba leading dimenit 12. Hanya berselang 2 menit, ribuan Paserbumi kembali bersorak. Ugiek Sugiyanto akhirnya menorehkan gol pertamanya musim ini, usai merampungkan sodoran Fortune Udo. Kiper PSIR Rembang, Nanang H terpaksa digantikan Adi Gunawan di pertengahan babak pertama akibat cidera. gol ke-3 Laskar Sultan Agung di paruh pertama, lahir dari SNC dimenit 35. Pemain benomer 11 ini meneruskan assist Ugiek Sugiyanto yang tampil menawan sore tadi.
hanya 1 gol dibabak kedua
Unggul 3-0, penampilan tuan rumah tidak se-agresif dibabak pertama. Walau masih memegang Ball Posession , gol yang ditunggu-tunggu tak kunjung muncul. Masuknya Seto Nurdiyantoro, Xyz Roeroe serta Slamet Widodo, akhirnya berbuah gol dari Ezequiel Gonzales. Gol tercantik yang lahir karena Skill Istimewa Ezze. Solo run lewat sisi kanan area PSIR dan diakhiri penempatan bola ditiang jauh Kiper Adi Gunawan, fantastis. Hingga Wasit Novari Iksan dari Jakarta meniup peluit panjang, Persiba Bantul tetap unggul 4-0.
Puas meski bisa lebih 4 gol
Hasil 4 gol tanpa balas sore tadi, dinilai Sajuri belum maksimal. “Mestinya bisa lebih dari 4 gol kalau dilihat dari peluang, tetapi Saya puas dengan penampilan anak-anak, ” sebut Sajuri saat Jumpa Pers usai. “Kalaupun agak menurun dibabak kedua, itu lebih karena strategi saja, agar tidak mengikuti pola tim lawan, ” tambahnya. Sedang Fortune Udo, Top Skorer sementara Liga Ti-Phone, mengaku tidak menyangka bila 22 gol yang telah dicetaknya saat ini, sudah menyamai torehan Edward Junior Wilson (Semen Padang) musim lalu. Striker asal Liberia itu meraih Sepatu Emas Divisi Utama (Liga Joss) dengan total 22 gol. ” O yeah, now 22 goals ? I will pass him, I always try my best, ” bilang Udo pada Admin. Thank’s Sajuri, Paserbumi and Fortune Udo.
3 gol dibabak pertama
Sejak kick off dimulai, Kuartet lini tengah Persiba yang dimotori Ezequiel Gonzales, tampil lebih dominan. Ditopang Choirul Anam sebagai Breaker serta sayatan SNC dan Busari, lapangan tengah jadi milik tuan rumah. Tim tamu yang menurunkan Victor Da Silva, tak bisa mengimbangi Kuartet tersebut. Choirul Anam sudah menebar ancaman di menit 5, namun Kiper Nanang Hermawan lebih cekatan dalam menghalau tendangan jarak jauh itu. Tekanan demi tekanan akhirnya berujung gol juga, dan aktornya Fortune Udo. Sebuah umpan terukur dari Ezze, bisa diselesaikan dengan kaki kanannya. 1-0 Persiba leading dimenit 12. Hanya berselang 2 menit, ribuan Paserbumi kembali bersorak. Ugiek Sugiyanto akhirnya menorehkan gol pertamanya musim ini, usai merampungkan sodoran Fortune Udo. Kiper PSIR Rembang, Nanang H terpaksa digantikan Adi Gunawan di pertengahan babak pertama akibat cidera. gol ke-3 Laskar Sultan Agung di paruh pertama, lahir dari SNC dimenit 35. Pemain benomer 11 ini meneruskan assist Ugiek Sugiyanto yang tampil menawan sore tadi.
hanya 1 gol dibabak kedua
Unggul 3-0, penampilan tuan rumah tidak se-agresif dibabak pertama. Walau masih memegang Ball Posession , gol yang ditunggu-tunggu tak kunjung muncul. Masuknya Seto Nurdiyantoro, Xyz Roeroe serta Slamet Widodo, akhirnya berbuah gol dari Ezequiel Gonzales. Gol tercantik yang lahir karena Skill Istimewa Ezze. Solo run lewat sisi kanan area PSIR dan diakhiri penempatan bola ditiang jauh Kiper Adi Gunawan, fantastis. Hingga Wasit Novari Iksan dari Jakarta meniup peluit panjang, Persiba Bantul tetap unggul 4-0.
Puas meski bisa lebih 4 gol
Hasil 4 gol tanpa balas sore tadi, dinilai Sajuri belum maksimal. “Mestinya bisa lebih dari 4 gol kalau dilihat dari peluang, tetapi Saya puas dengan penampilan anak-anak, ” sebut Sajuri saat Jumpa Pers usai. “Kalaupun agak menurun dibabak kedua, itu lebih karena strategi saja, agar tidak mengikuti pola tim lawan, ” tambahnya. Sedang Fortune Udo, Top Skorer sementara Liga Ti-Phone, mengaku tidak menyangka bila 22 gol yang telah dicetaknya saat ini, sudah menyamai torehan Edward Junior Wilson (Semen Padang) musim lalu. Striker asal Liberia itu meraih Sepatu Emas Divisi Utama (Liga Joss) dengan total 22 gol. ” O yeah, now 22 goals ? I will pass him, I always try my best, ” bilang Udo pada Admin. Thank’s Sajuri, Paserbumi and Fortune Udo.
Sabtu, 12 Maret 2011
Usai melakoni 3 laga tandang berturut-turut, Minggu (12/03) kembali, Wahyu Wijiastanto dkk akan tampil di depan publiknya sendiri, Paserbumi. Lawan yang bakal menjajal keangkeran Stadion Sultan Agung yakni tim ‘Dampo Awang ’ PSIR Rembang. Diatas kertas, peluang meraup poin penuh tetap terbuka. Saat lawatan di putaran l, Persiba mampu menahan imbang 1-1. PSIR sendiri sepanjang kunjungannya ke Bumi Projo TamanSari, selalu pulang dengan tangan hampa. Terakhir, tanggal 3 februari 2009, dalam lanjutan Divisi Utama 2008-2009, Seto Nurdiyantoro dan Feri Setiawan, menjebol gawang Gery Mandagi kala berkostum PSIR.
1 Persona yang mendapat perhatian khusus pertandingan besok adalah Sajuri Syahid. Asisten pelatih Persiba ini, dituntut memenangi pertandingan, sekaligus memperbaiki penampilan anak asuhnya. Apalagi tersiar kabar kalau Manajemen akan meng-evaluasi setelah 2 laga kandang nanti. Tentu Sajuri Syahid bakal mengerahkan segala kemampuannya di lapangan, Minggu sore besok.
Minus Arwin dan johan Manaji
Bila tim tamu beruntung mendapat suntikan tenaga baru, Victor da Silva (Brasil), tuan rumah malah kehilangan 2 pilar lapangan tengah. Menurut penjelasan Sekretaris tim Persiba, Wikan Werdho Kisworo, Johan Manaji absen lantaran akumulasi Kartu Kuning. Sementara, Breaker andalan Persiba, Arwin, mengalami cidera pada pangkal paha. “Kayaknya otot di pangkal paha tertarik, dari Rabu sampai sekarang masih terasa sakit, ” keluh Arwin pada Admin siang tadi. Hilangnya 2 pemain tengah tersebut, sudah diantisipasi Sajuri Syahid. Tak ada kekhawatiran berlebih di benak pelatih asli Bantul itu. “Untuk pengganti Arwin, saya siapkan Andro Levandy. Sedang johan Manaji bisa digantikan SNC ataupun Seto Nurdiyantoro, ” terang Sajuri. Formasi juga tak akan berubah dari 4-4-2. “Kalau di kandang pasti 4-4-2. Ugiek didepan bersama Udo, sementara Ezze kita tarik ke tengah menjadi Play Maker, ” imbuhnya. Sektor pertahanan juga diminta tidak lemah dalam melakukan Marking lawan. Sajuri emoh kejadian di MIS terulang kembali.
INFORMASI HARGA TIKET
Dari Panpel Persiba diumumkan, bila mulai putaran ll, ada koreksi harga tiket masuk pertandingan.
@Tiket khusus PASERBUMI menjadi Rp.7000
@Tiket TRIBUN TERBUKA Rp.8000
@Tiket TRIBUN BARAT Rp.20.000
Panpel juga meminta penonton untuk tidak melemparkan benda apapun ke Bench tim tamu maupun ke pemain lawan.
1 Persona yang mendapat perhatian khusus pertandingan besok adalah Sajuri Syahid. Asisten pelatih Persiba ini, dituntut memenangi pertandingan, sekaligus memperbaiki penampilan anak asuhnya. Apalagi tersiar kabar kalau Manajemen akan meng-evaluasi setelah 2 laga kandang nanti. Tentu Sajuri Syahid bakal mengerahkan segala kemampuannya di lapangan, Minggu sore besok.
Minus Arwin dan johan Manaji
Bila tim tamu beruntung mendapat suntikan tenaga baru, Victor da Silva (Brasil), tuan rumah malah kehilangan 2 pilar lapangan tengah. Menurut penjelasan Sekretaris tim Persiba, Wikan Werdho Kisworo, Johan Manaji absen lantaran akumulasi Kartu Kuning. Sementara, Breaker andalan Persiba, Arwin, mengalami cidera pada pangkal paha. “Kayaknya otot di pangkal paha tertarik, dari Rabu sampai sekarang masih terasa sakit, ” keluh Arwin pada Admin siang tadi. Hilangnya 2 pemain tengah tersebut, sudah diantisipasi Sajuri Syahid. Tak ada kekhawatiran berlebih di benak pelatih asli Bantul itu. “Untuk pengganti Arwin, saya siapkan Andro Levandy. Sedang johan Manaji bisa digantikan SNC ataupun Seto Nurdiyantoro, ” terang Sajuri. Formasi juga tak akan berubah dari 4-4-2. “Kalau di kandang pasti 4-4-2. Ugiek didepan bersama Udo, sementara Ezze kita tarik ke tengah menjadi Play Maker, ” imbuhnya. Sektor pertahanan juga diminta tidak lemah dalam melakukan Marking lawan. Sajuri emoh kejadian di MIS terulang kembali.
INFORMASI HARGA TIKET
Dari Panpel Persiba diumumkan, bila mulai putaran ll, ada koreksi harga tiket masuk pertandingan.
@Tiket khusus PASERBUMI menjadi Rp.7000
@Tiket TRIBUN TERBUKA Rp.8000
@Tiket TRIBUN BARAT Rp.20.000
Panpel juga meminta penonton untuk tidak melemparkan benda apapun ke Bench tim tamu maupun ke pemain lawan.
Jumat, 04 Maret 2011
DERBYSTIMEWA 'PSS Vs PERSIBA'
Aksi Anarkisme dan Premanisme yang dilakukan pendukung kesebelasan Persigo Gorontalo saat menjamu Persiba Bantul (1/03)kembali menyadarkan pada kita, betapa masih sulitnya mendewasakan perilaku suporter. Meskipun Paserbumi belum pernah bertindak ala 'bar-bar' diatas, tetap tidak dibenarkan melakukan aksi balasan. Balas dendam tidak menyelesaikan masalah. Satu ‘PR’ besar di dunia per- sepakbolaan Indonesia, dimana setiap tindakan kekerasan dengan mengatasnamakan suporter, amat jarang dipidanakan ataupun diusut tuntas. Berkaca pada kasus Arif setaun silam, hingga sekarang tak jelas rimbanya. Sejak era Ari Pambudi hingga Hanung Raharjo, kedua figur Lurah Paserbumi tersebut, tak pernah lelah mengajak kita agar menjadi suporter yang santun dan dewasa. Memang belum sepenuhnya terwujud, tetapi setidaknya pencitraan tentang Paserbumi, masih jauh dari kesan anarki. Sudah waktunya suporter menjadi ''Agent of change'' atau agen perubahan, baik pada klubnya sendiri maupun ke PSSI. Kita harus bisa keluar sedikit demi sedikit dari kungkungan tribun Stadion. Demo anti Nurdin Halid yang dilakukan beberapa hari yang lalu, bisa jadi contoh kecil tentang arti perubahan.
Paserbumi resmi hadir di Maguwo International Stadium
Jelang laga Derbystimewa jilid ll, 7 Maret mendatang, Dua kubu pendukung tim Persiba dan PSS, telah mengadakan pertemuan pendahuluan. Meski banyak bersifat teknis, baik Hanung Raharjo dari Paserbumi serta Supriyoko dari Slemania, sepakat menciptakan suasana aman dan nyaman saat laga nanti. Atmosfir persaudaraan yang dulu terlihat di Stadion Sultan Agung, coba diulang di MIS. Guna merealisasikan kondisi diatas, kedua wadah resmi pendukung sepakat akan mentaati peraturan Lalu Lintas, tidak membawa senjata tajam, petasan serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Walau hubungan Paserbumi – Slemania terbilang harmonis, bukan tidak mungkin ada oknum suporter liar yang akan menciptakan suasana tidak aman dengan cara provokasi. Entah itu di jalan ataupun di dalam Stadion. Untuk itu semua pihak wajib menjaga diri dan bisa membawa diri. Kuota untuk Paserbumi dalam pertemuan kemarin disepakati 1500 orang, namun bisa ditambah hingga 6000 orang. “Yang jelas kami akan menyambut kedatangan Paserbumi, berapapun jumlahnya,” kata Supriyoko. Hingga artikel ini di-release, Hanung Raharjo maupun Carik Paserbumi, belum bisa menjelaskan mekanisme keberangkatan nanti, karena akan dirapatkan Juma't (4/3) malam nanti. “Keamanan jadi prioritas utama, dan koordinasi dengan pihak kepolisian sudah saya lakukan,” ujar Hanung. Mari kita buktikan di derby nanti, kalau Paserbumi bisa menjadi suporter anti anarki.
paserbumi.com©
Paserbumi resmi hadir di Maguwo International Stadium
Jelang laga Derbystimewa jilid ll, 7 Maret mendatang, Dua kubu pendukung tim Persiba dan PSS, telah mengadakan pertemuan pendahuluan. Meski banyak bersifat teknis, baik Hanung Raharjo dari Paserbumi serta Supriyoko dari Slemania, sepakat menciptakan suasana aman dan nyaman saat laga nanti. Atmosfir persaudaraan yang dulu terlihat di Stadion Sultan Agung, coba diulang di MIS. Guna merealisasikan kondisi diatas, kedua wadah resmi pendukung sepakat akan mentaati peraturan Lalu Lintas, tidak membawa senjata tajam, petasan serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Walau hubungan Paserbumi – Slemania terbilang harmonis, bukan tidak mungkin ada oknum suporter liar yang akan menciptakan suasana tidak aman dengan cara provokasi. Entah itu di jalan ataupun di dalam Stadion. Untuk itu semua pihak wajib menjaga diri dan bisa membawa diri. Kuota untuk Paserbumi dalam pertemuan kemarin disepakati 1500 orang, namun bisa ditambah hingga 6000 orang. “Yang jelas kami akan menyambut kedatangan Paserbumi, berapapun jumlahnya,” kata Supriyoko. Hingga artikel ini di-release, Hanung Raharjo maupun Carik Paserbumi, belum bisa menjelaskan mekanisme keberangkatan nanti, karena akan dirapatkan Juma't (4/3) malam nanti. “Keamanan jadi prioritas utama, dan koordinasi dengan pihak kepolisian sudah saya lakukan,” ujar Hanung. Mari kita buktikan di derby nanti, kalau Paserbumi bisa menjadi suporter anti anarki.
paserbumi.com©
Rabu, 02 Maret 2011
Persiba Draw 0-0 Lawan Persigo
Semangat akan Epik Serangan Umum 1 Maret 1949 dengan 6 jam menduduki kota Jogja, tampaknya menular ke seluruh punggawa Persiba Bantul. Tak perlu waktu 6 jam, namun 90 menit sudah cukup membuat sejarah di Gorontalo. Ezequiel Gonzales dkk, sukses menahan Persigo Gorontalo 0-0 di Stadion 23 Januari, Selasa (1/03). 1 poin yang pantas di-apresiasi khusus, mengingat materi pemain sore tadi tidak berintikan pemain core atau inti. Belum lagi ‘teror’ mental seusai Tehcnikal Meeting Senin malam, hingga selesai pertandingan. Tambahan 1 angka dari rangkaian tour maut diawal putaran kedua, Liga Ti-Phone 2010-2011, membuat The Reds Persiba tetap bercokol di posisi runner-up.
Sajuri perkuat lini tengah Persiba
Kruisialnya peran gelandang dalam setiap partai away, khususnya melawan tim yang dianggap kuat, disadari betul oleh Sajuri Syahid. Dan hal itu sudah dijelaskan pada artikel kemarin, dimana lini tengah adalah kunci utama laga lawan Persigo. Nopendi serta M Ansyori yang Notabene bek sayap, sore tadi ‘area kerjanya ’ sedikit dimajukan. Keduanya membantu Andro Levandy, Busari dan Xyz Roeroe, untuk meredam serangan tuan rumah. Ezzequiel sendiri juga tidak terlalu banyak naik, tapi malah menyuplai bola ke Ugiek Sugiyanto. Hasilnya, selama 45 menit pertama, Marwan Muhammad dkk tak bisa menembus ke area penalti Persiba. 1 Kartu Kuning diterima Ugiek di menit 37, akibat membalas pelanggaran pemain tuan rumah yang dibiarkan Wasit. Skor kaca mata menutup babak pertama.
Bruno, Andro dan Roeroe tampil taktis
Anak asuh M Khaidir di babak kedua makin bermain offensif. Persiba sendiri tetap mempertahankan Contra Strategi dan tidak terpancing bermain keras. Duet lini tengah, Andro Levandy bersama Xyz Roeroe, tampil taktis dalam merusak serangan Persigo. Dibelakang, meskipun Bruno Casmir harus sering berteriak, hasilnya juga efektif. Setidaknya tak membuat kesalahan elementer. Peluang tim berjuluk Laskar Lahilote datang dimenit 61. Sebuah Free Kick 1 meter didepan area penalti Persiba, berhasil digagalkan kiper WTN. Tak kunjung mencetak gol, tensi pemain Persigo mulai menaik. Dimenit 78, Slamet Widodo yang terjatuh dalam perebutan bola di udara dengan penyerang Yudi M, tidak dianggap sebagai pelanggaran oleh Wasit Adi Prayitno. Pengadil asal Kendal itu nyaris terkena pukulan oleh pemain Persigo. Masuknya Anwarudin, Johan Manaji serta SNC yang menggantikan M Ansyori, Busari serta Ugiek, tak merubah papan skor 0-0 hingga bubaran.
Tim Persiba terpaksa di Evakuasi
Hasil seri ternyata tidak diterima beberapa pendukung fanatik tuan rumah maupun oknum Ofisial-nya. Begitu Wasit meniup peluit panjang akhir pertandingan, tiba-tiba sebagian pendukung Persigo langsung memasuki lapangan dan memukul wasit beserta hakim garis. Beruntung petugas kepolisian langsung bertindak cepat mengamankan wasit dari lemparan penonton. Namun aksi mereka kemudian dialihkan kepada pemain dan ofisial Persiba Bantul. Penonton melempari mereka dengan batu dan memukul salah seorang ofisial dari Persiba Bantul. Karena situasi tersebut, para pemain tidak bisa keluar stadion. Mereka terkurung hingga 30 menit lamanya. Menurut imformasi Wikan Werdho Kisworo, rombongan tim Persiba terpaksa berlindung ke Polres Limboto Gorontalo. Tidak hanya itu, puluhan fans Persigo menunggu di depan Hotel tempat dimana pemain Persiba menginap. Yang pasti, hingga tadi malam tidak ada pemain atau ofisial yang terluka.
Sajuri perkuat lini tengah Persiba
Kruisialnya peran gelandang dalam setiap partai away, khususnya melawan tim yang dianggap kuat, disadari betul oleh Sajuri Syahid. Dan hal itu sudah dijelaskan pada artikel kemarin, dimana lini tengah adalah kunci utama laga lawan Persigo. Nopendi serta M Ansyori yang Notabene bek sayap, sore tadi ‘area kerjanya ’ sedikit dimajukan. Keduanya membantu Andro Levandy, Busari dan Xyz Roeroe, untuk meredam serangan tuan rumah. Ezzequiel sendiri juga tidak terlalu banyak naik, tapi malah menyuplai bola ke Ugiek Sugiyanto. Hasilnya, selama 45 menit pertama, Marwan Muhammad dkk tak bisa menembus ke area penalti Persiba. 1 Kartu Kuning diterima Ugiek di menit 37, akibat membalas pelanggaran pemain tuan rumah yang dibiarkan Wasit. Skor kaca mata menutup babak pertama.
Bruno, Andro dan Roeroe tampil taktis
Anak asuh M Khaidir di babak kedua makin bermain offensif. Persiba sendiri tetap mempertahankan Contra Strategi dan tidak terpancing bermain keras. Duet lini tengah, Andro Levandy bersama Xyz Roeroe, tampil taktis dalam merusak serangan Persigo. Dibelakang, meskipun Bruno Casmir harus sering berteriak, hasilnya juga efektif. Setidaknya tak membuat kesalahan elementer. Peluang tim berjuluk Laskar Lahilote datang dimenit 61. Sebuah Free Kick 1 meter didepan area penalti Persiba, berhasil digagalkan kiper WTN. Tak kunjung mencetak gol, tensi pemain Persigo mulai menaik. Dimenit 78, Slamet Widodo yang terjatuh dalam perebutan bola di udara dengan penyerang Yudi M, tidak dianggap sebagai pelanggaran oleh Wasit Adi Prayitno. Pengadil asal Kendal itu nyaris terkena pukulan oleh pemain Persigo. Masuknya Anwarudin, Johan Manaji serta SNC yang menggantikan M Ansyori, Busari serta Ugiek, tak merubah papan skor 0-0 hingga bubaran.
Tim Persiba terpaksa di Evakuasi
Hasil seri ternyata tidak diterima beberapa pendukung fanatik tuan rumah maupun oknum Ofisial-nya. Begitu Wasit meniup peluit panjang akhir pertandingan, tiba-tiba sebagian pendukung Persigo langsung memasuki lapangan dan memukul wasit beserta hakim garis. Beruntung petugas kepolisian langsung bertindak cepat mengamankan wasit dari lemparan penonton. Namun aksi mereka kemudian dialihkan kepada pemain dan ofisial Persiba Bantul. Penonton melempari mereka dengan batu dan memukul salah seorang ofisial dari Persiba Bantul. Karena situasi tersebut, para pemain tidak bisa keluar stadion. Mereka terkurung hingga 30 menit lamanya. Menurut imformasi Wikan Werdho Kisworo, rombongan tim Persiba terpaksa berlindung ke Polres Limboto Gorontalo. Tidak hanya itu, puluhan fans Persigo menunggu di depan Hotel tempat dimana pemain Persiba menginap. Yang pasti, hingga tadi malam tidak ada pemain atau ofisial yang terluka.
Langganan:
Komentar (Atom)